Mei 31, 2011

Semangat Nge-Blog Lagi ....

Setelah sekian lama vakum, belakangan ini saya mulai semangat lagi untuk nulis di blog. Ada juga sih yang copas hehe ... ya, itu pas baca-baca artikel dari blog teman2 pas ada yang bagus langsung ijin copas. Kenapa belakangan ini saya jadi eksis lagi? ya karena situasi aja sih, kebetulan saya sedang jauh dari keluarga.. setiap pulang kerja daripada bengong ya buka-buka blog lagi. Karena di kos juga sepi, tidak terlalu banyak penghuni nya.

O..ya nggak terasa sudah 3 bulan saya sekarang ada di kota Makassar, ada tugas dari kantor yang belum tau sampai kapan ada di kota Coto ini. Di Makassar ini saya merasakan beda dari kota2 yang pernah saya kunjungi, jujur saja saya tidak begitu nyaman. Entah kenapa? Karena tugas dari kantor, saya coba nikmati saja keberadaan saya disini. Ehh ..kok malah curhat :) .

Kembali ke masalah blog, sebenernya saya masih belum tau banyak tentang apa saja yang bisa dihasilkan dari blog. Karena saya buat blog untuk mencurahkan isi hati saya saja, apa yang ingin saya tulis, apa yang ingin saya sampaikan, apa yang ingin saya sharing ya saya posting. Kebetulan siang tadi teman kuliah saya chating dengan saya, awalnya sekedar tanya kabar trus dia tanya kamu punya blog ya? saya sedikit heran, karena saya nggak pernah bilang2 kalau punya blog. Trus saya tanya, tau dari mana? dia bilang dari FB saya. Oww .... jawab saya. Memang sih di akun FB saya, saya cantumkan alamat blog saya.

Setelah ngobrol ngalor-ngidul (hehe ... bahasa nya orang jawa kemana-mana), dia mulai tanya sudah menghasilkan uang belum blog nya? Mmm.... saya bilang belum sih, karena memang saya belum terlalu bisa/paham memanfaatkan peluang dari blog untuk menghasilkan uang? Teman saya langsung menganjurkan untuk coba2 program yang bisa menghasilkan uang dari blog yang kita punya. Dia memberikan beberapa contoh,cara dan artikel2 tentang program itu. Dia coba jelaskan program2nya, panjang lebar samapi terjadi tanya jawab antara saya dan teman saya.

Dari situ lah saya mulai tertarik dengan apa yang disampaikan teman saya, saya coba buka2 alamat yang diberikan dan coba untuk memahami nya. Tidak hanya buka dan memahami, tapi saya coba juga terapkan di blog saya, walaupun saya belum tahu benar atau salah yang penting saya coba dulu. Karena tanpa kita coba kita ga akan tahu kesalahan kita ada di mana. Sambil berharap semoga bisa menghasilkan $ seperti blogger2 lain yang sudah sukses dengan blog nya. Itu juga yang membuat saya tambah semangat lagi untuk nge-blog belakangan ini. Untuk sobat blogger yang sudah sukses, ajari saya ya hehe... (*ngarep.com). Ok deh itu dulu yang mau saya sampaikan ke sobat blogger, semoga sobat bloger jadi semangat nge-blog lagi dan semangat cari $ lewat blog ..... salam. :D
Readmore »» Semangat Nge-Blog Lagi ....

Mei 29, 2011

Ciri-ciri Rumah Yang Sering Dikunjungi Malaikat

Alangkah senangnya bila malaikat sering mengunjungi rumah kita. Pastilah para malaikat berkunjung sambil membawa berkah tentram, aman, dan nyaman di dalam rumah-rumah yang malaikat kunjungi. Tapi, rumah seperti apakah yang dikunjungin oleh para malaikat itu? Tidak semua rumah tentu. Ada kriteria tertentu untuk sebuah rumah yang seringnya malaikat kunjungi, yaitu :

1. Rumah yang dipenuhi dzikir oleh penghuninya, didalamnya terdapat pula sujud dan rukuk

2. Rumah yang selalu bersih

3. Rumah yang dihuni oleh hamba-hamba yang jujur dan menepati janji

4. Rumah yang dihuni orang-orang yang menyambung tali persaudaraan, silaturahmi

5. Rumah yang dihuni oleh orang yang makan makanan halal

6. Rumah yang penghuninya berlaku baik kepada orangtuanya

7. Rumah yang di dalamnya terdengar tilawah Al-quran

8. Rumah yang penghuninya adalah penuntut ilmu yang tidak pernah menyerah

9. Rumah yang di dalamnya ada seorang isteri soleh

10. Rumah yang di dalamnya tidak ada barang-barang haram

11. Rumah yang dihuni hamba-hamba yang tawakal, sabar, rendah hati, dermawan, qanaah, pemaaf, bersih hati dan tidak berlebihan dalam makan

Semoga rumah kita memiliki ciri-ciri di atas. Jika belum, mulai sekarang untuk melengkapi rumah kita dengan ciri-ciri di atas. Agar senantiasa para malaikat senang berkunjung ke rumah kita. Amin.


Sumber : http://www.unik11.com/
Readmore »» Ciri-ciri Rumah Yang Sering Dikunjungi Malaikat

Mei 26, 2011

Makanan yang Tidak Boleh Digabung dengan Obat

Jakarta, Makanan memang menjadi sumber energi yang penting bagi tubuh. Tapi beberapa makanan diketahui bisa menimbulkan interaksi dengan obat tertentu. Ketahui makanan apa saja yang tidak boleh digabung dengan obat.

"Kuncinya adalah tidak mengubah secara drastis pola makan saat minum obat tertentu, tapi tanyakan pada dokter mengenai potensi interaksi yang mungkin terjadi," ujar Dr jane Alder, dosen farmakologi dari University of Central Lancashire, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (17/5/2011).

Dr Alder akan menjelaskan beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikombinasikan dengan obat tertentu karena bisa membuat obat jadi tidak berguna atau justru berbahaya yaitu:

Jus buah
Grapefruit mengandung senyawa yang disebut dengan furanokumarin yang bisa mencegah enzim dalam usus untuk menjaga benda asing tetap berada di luar, sehingga tidak bekerja secara optimal. Kondisi ini akan membuat lebih banyak obat yang diserap sehingga efektivitasnya bisa 2-3 kali lipat dari dosis yang dianjurkan.

Sebaiknya tidak mencampur jus grapefruit dengan obat untuk mengobati irama jantung abnormal, antidepresan, antihistamin (obat alergi), statin dan obat anti kejang. Sedangkan jus cranberry dan jus delima bisa memperlambat kecepatan hati untuk memecah pengencer darah obat dan pada obat antidepresan bisa menyebabkan penurunan efektifitas obat.

Makanan produk susu
Kalsium dalam susu bisa mengikat tetrasiklik dan minosiklik dari antibiotik. Jika kandungan antibiotik ini digabung dengan mineral akan membuatnya tidak larut dalam usus sehingga tidak diserap oleh tubuh. Mengonsumsi susu setengah liter bisa mengurangi efektivitas antibiotik hingga 80 persen. Kalsium juga bisa mengganggu penyerapan obat osteoporosis. Hindari minum susu dalam waktu 2 jam sebelum minum obat.

Makanan fermentasi
Makanan hasil fermentasi seperti keju yang mengandung tyramine dalam konsentrasi tinggi bisa menyebabkan 'sindrom keju'. Tyramine akan bereaksi dengan obat antidepresan yang disebut monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) dengan mencegah enzim yang berfungsi mencerna senyawa. Kondisi ini akan mengakibatkan tekanan darah tinggi yang berbahaya.

Daging panggang
Penderita asma harus menghindari daging panggang karena kandungan karbonnya bisa membentuk senyawa yang mencegah obat asma dengan teofilinn bekerja secara optimal. Selain itu karbon ini juga bisa memicu serangan asma meskipun sudah mengonsumsi obat.

Sayuran hijau
sebagian besar sayuran hijau termasuk bayam, kol dan teh hijau mengandung kadar vitamin K yang tinggi dan bisa memicu pembekuan darah. Jika dikonsumsi dengan obat pengencer darah akan membuatnya menjadi tidak berguna.

Makanan berserat
Makanan yang tinggi serat bisa memperlambat penyebaran banyak obat termasuk digoxin yang digunakan untuk mengatur detak jantung tidak teratur, obat diabetes metformin dan mencegah penyerapan obat penurun kolesterol statin. Tapi bukan berarti makanan berserat harus dihilangkan dari menu makanan, tapi hindari mengonsumsinya dalam waktu 2 jam sebelum minum obat.

(ver/ir)
Sumber : DetikHealth
Readmore »» Makanan yang Tidak Boleh Digabung dengan Obat

Mei 25, 2011

Hadapi Saja

Seorang petani tua selama bertahun – tahun terpaksa membajak di sekeliling
sebuah batu besar di salah satu petak sawahnya. Batu itu terletak tepat di
tengah sawah pak Tani dan telah mematahkan beberapa mata bajak dan sebuah
cangkul sang petani.

Hari itu mata bajak pak tani kembali patah karena batu besar itu, karena
kesal dengan kejadian yang selalu berulang – ulang, maka pak tani
memutuskan untuk melakukan sesuatu .

” Aku harus menyingkirkan batu ini !”, lalu pak tani mengambil linggis dan
ketika ia menacapkan linggis itu ke dasar batu, ia terkejut karena ternyata
batu itu dengan mudah dapat dia angkat dan dia singkirkan.

Setelah selesai, pak tani duduk di tepi sawah miliknya sambil tersenyum,
dia teringat dengan semua kesulitan yang dia alami karena batu itu, dan
ternyata betapa mudahnya dia menyingkirkan batu itu . Sambil menghela
nafas pak tani bergumam sendiri ” mengapa hal itu tidak aku lakukan sejak
dulu “.

Saat manusia mengalami masalah dalam hidupnya, kadang yang kita pikirkan
adalah hal – hal yang jauh, sulit dan berbelit – belit.

Dan keengganan untuk langsung menghadapi masalah yang membuat masalah
tidak pernah selesai dan malah akan memancing masalah yang lain.

Padahal belum tentu masalah yang kita hadapin serumit yang kita bayangkan..
hal yang paling bijak kita lakukan adalah ” HADAPI” sambil kita ” BERSERAH”
dan
“MEMOHON” pada Tuhan untuk diberi kekuatan dan keberanian dalam
menjalaninya.


Sumber : http://www.pusatmotivasi.com

Readmore »» Hadapi Saja

Mei 24, 2011

Intel Menyesal Duet dengan Nokia

Jakarta - Nokia dan Intel pernah berduet mesra saat mengembangkan sistem operasi MeeGo. Namun semuanya berubah kala Nokia memilih menggandeng OS Windows Phone 7 (WP7).

MeeGo terkesan dicampakkan karena WP7 akan jadi sistem operasi utama smartphone Nokia. Kerja sama dengan Intel agak berantakan, di mana perangkat berbasis MeeGo kian diabaikan Nokia. Intel pun menyesal telah berduet dengan Nokia.

Intel menyalahkan goyahnya kemitraan dengan Nokia sebagai penyebab tertundanya pembuatan prosesor Intel untuk smartphone. CEO Intel, Paul Otellini menilai seharusnya dahulu Intel memilih partner selain Nokia.

"Nokia adalah partner yang keliru untuk dipilih," tukas Otellini, seperti dilansir TechRadar dan dikutip detikINET, Rabu (18/5/2011).

Intel sendiri berjanji akan merilis prosesor khusus untuk smartphone. Smartphone dengan prosesor Intel ini direncanakan akan meluncur awal tahun depan.

Untuk pengembangan sistem operasi MeeGo sendiri, Intel berupaya mencari partner selain Nokia. Belum lama ini, mereka berhasil menggaet LG Electronics untuk membuat perangkat berbasis MeeGo


( fyk / rns )
sumber : http://www.detikinet.com
Readmore »» Intel Menyesal Duet dengan Nokia

Kisah Dua Tukang Sol

Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.


Sumber : http://www.motivasi-islami.com

Readmore »» Kisah Dua Tukang Sol

Mei 23, 2011

Berawal dari sebuah sapaan, ingat kan? senyum,salam, sapa

“Ga usah” jawaban bersahabat dari seorang kenek bis kota kampus itu terus terang menghadirkan tanda tanya dalam hatiku “kenapa dia tidak mau menerima ongkos itu ?”. Turun di terminal, sobatku yang talkactive itu memulai aksi yang baru, menghampiri gerobak pedagang air tebu.

Bapak itu buru-buru menyodorkan segelas air tebu es kepadanya, padahal dia belum meminta. Rupanya si bapak sudah melihat kedatangannya dari jauh. Bukan hari ini saja, seakan-akan setiap hari selalu ada orang baik untuknya.

Kemaren, ketika dia asyik berceloteh dengan teman-teman sewaktu jam istirahat, seorang ibu yang biasa mengusung dagangannya dari blok ke blok kelas kuliah memanggilnya. Dengan gembira dia kembali, “nih satu buat kamu” sambil membawa dua bungkus tahu isi, “dikasih si Ibu” lanjutnya sambil tersenyum kepada si Ibu yang juga tersenyum dengan bahagia.

Belum lagi, minggu yang lalu dia sukses memindahkan sepiring sate dosen ke tangannya. Aku berusaha sekuat tenaga menyibak kekuatan yang dimilikinya. Sobatku itu seorang yang sederhana, tidak kaya, tidak cantik, tidak terlalu berprestasi. Hanya satu kelebihannya yang tidak dimiliki orang lain. Ya.. aku mulai menyadari. Kelebihan itu juga tidak ada padaku.

Dia sangat hobby menyapa orang lain yang berlanjut dengan obrolan. Anehnya, dia tidak pernah kehabisan bahan. Dari terminal sampai kampus, sang kenek seakan mendapat tambahan semangat ketika dia ajak ngobrol. Begitu juga wajah pedagang tebu ketika dia bertanya tentang keadaan isteri dan anak-anaknya. Aha ! aku juga baru tahu kenapa si ibu rela memberikan tahu cuma-cuma untuknya.

Karena sifatnya yang ramah, dia tidak saja punya teman sesama fakultas, tapi juga dari fakultas lainnya. Merekalah yang “dipaksa”nya untuk membeli dagangan si ibu.

Masih dengan rasa penasaran, kucoba bertanya kepada kenek bis yang selalu memberi gratisan kepadanya “ga rugi tuh ?”. Sungguh terperanjat aku mendengar jawaban knek itu “Wah, ga sebanding mba dengan jajan yang selalu diberinya untukku”.

Aku tidak mencoba bertanya lebih jauh kepada pedagang air tebu, karena aku sudah menemukan jawabannya. Seperti kata seorang guru “Orang mendapatkan bukan dari apa yang dimintanya tapi dari apa yang diberikannya.” Yah, sobatku melakukannya dengan tulus dan suka cita. Keramahtamahan dan kemuliaan budinya langsung dibalas Allah lewat kasih sayang hamba-hamba-Nya yang lain. Semuanya berawal dari sebuah sapaan.

Anas Wong


Sumber : http://www.kisahinspiratif.com

Readmore »» Berawal dari sebuah sapaan, ingat kan? senyum,salam, sapa

Mei 22, 2011

Pelajaran Hidup di Stasiun Jatinegara

Ketika pulang tugas audit dari surabaya Kereta Argo angrek yang saya tumpangi dari Stasiun Pasar turi surabaya perlahan-lahan memasuki stasiun Jatinegara. Para penumpang yang akan turun di Jatinegara saya lihat sudah bersiap-siap di depan pintu, karena sudah di jemput oleh keluarga. suasana jatinegara penuh sesak seperti biasa.

Sementara itu, dari jendela, saya lihat beberapa orang porter/buruh angkut berlomba lebih dulu masuk ke kereta yang masih melaju. Mereka berpacu dengan kereta, persis dengan kehidupan mereka yang terus berpacu dengan tekanan kehidupan kota Jakarta. Saat kereta benar-benar berhenti, kesibukan penumpang yang turun dan porter yang berebut menawarkan jasa kian kental terasa. Sementara di luar kereta saya lihat kesibukan kaum urban yang akan menggunakan kereta. Mereka kebanyakan berdiri,karena fasilitas tempat duduk kurang memadai. Sebuah lagu lama PT. KAI yang selalu dan selalu diputar dengan setia.

Tiba-tiba terdengar suara anak kecil membuyarkan keasyikan saya mengamati perilaku orang-orang di Jatinegara. Saya lihat seorang bocah berumur sekitar 10 tahun berdiri disamping saya. Kondisi fisiknya menggambarkan tekanan kehidupan yang berat baginya.

Kulitnya hitam dekil dengan baju kumal dan robek-robek disana-sini. Tubuhnya kurus kering tanda kurang gizi. “Ya?” Tanya saya kepada anak itu karena saya tadi konsentrasi saya melihat orang-orang di luar kereta. “Maaf, apakah air minum itu sudah tidak bapak butuhkan ?” katanya dengan penuh sopan sambil jarinya menunjuk air minum di atas tempat makanan dan minum samping jendela. Pandangan saya segera mengikuti arah telunjuk si bocah. Oh, air minum dalam kemasan gelas dari katering kereta yang tidak saya minum. Saya bahkan sudah tidak peduli sama sekali dengan air itu. Semalam saya hanya minta air minum dalam kemasan gelas untuk jaga-jaga dan menolak nasi yang diberikan oleh pramugara. Perut saya sudah cukup terisi dengan makan di rumah.

“Tidak. Mau ? Nih…” kata saya sambil memberikan air minum kemasan gelas kepada bocah itu. Diterimanya air itu dengan senyum simpul. Senyum yang tulus.

Beberapa menit kemudian, saya lihat dari balik jendela kereta, bocah tadi berjalan beririringan dengan 3 orang temannya. Masing-masing membawa tas kresek di tangannya. Ke empat anak itu kemudian duduk melingkar dilantai emplasemen. Mereka duduk begitu saja. Mereka tidak repot-repot membersihkan lantai yang terlihat kotor. Masing- masing kemudian mengeluarkan isi tas kresek masing-masing.

Setelah saya perhatikan, rupanya isinya adalah “harta karun” yang mereka temukan di atas kereta. Saya lihat ada roti yang tinggal separoh, jeruk medan, juga separuh; sisa nasi catering kereta, dan air minum dalam kemasan gelas !

Selanjutnya dengan rukun mereka saling berbagi “harta karun” temuan mereka dari kereta. Saya lihat bocah paling besar menciumi nasi bekas catering kereta untuk memastikan apakah sudah basi atau belum. Tanpa menyentuh sisa makanan, kotak nasi itu kemudian disodorkan pada temannya. Oleh temannya, nasi sisa tersebut juga dibaui. Kemudian, dia tertawa dengan penuh gembira sambil mengangkat tinggi-tinggi sepotong paha ayam goreng. Saya lihat, paha ayam goreng itu sudah tidak utuh. Nampak jelas bekas gigitan seseorang.

Tapi si bocah tidak peduli, dengan lahap paha ayam itu dimakannya. Demikian juga makanan sisa lainnya. Mereka makan dengan penuh lahap. Sungguh, sebuah “pesta” yang luar biasa. Pesta kemudian diakhiri dengan berbagi air minum dalam kemasan gelas !

Menyaksikan itu semua, saya jadi tertegun. Saya lihat sendiri persis di depan mata, potret anak-anak kurang beruntung yang mencoba bertahan dari kerasnya kehidupan. Nampaknya hidup mereka adalah apa yang mereka peroleh hari itu. Hidup adalah hari ini. Esok adalah mimpi dan misteri.

Cita-cita ?
Masa Depan ? Lebih absurd lagi.

Bagi saya pribadi, pelajaran berharga yang saya petik adalah, bahwa saya harus makin pandai bersyukur atas segala rejeki dan nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dan tidak lagi memandang sepele hal yang nampak sepele, seperti misalnya: air minum kemasan gelas. Karena bisa jadi sesuatu yang bagi kita sepele, bagi orang lain sangat berarti.

Gani

Sumber : http://www.kisahinspiratif.com
Readmore »» Pelajaran Hidup di Stasiun Jatinegara

berminat ganti domain co.cc ...silahkan cek disini..!